Kamis, 07 Juli 2016

Alienasi : Si Penakut


ada cerpen ga terlalu bagus nih, hahahaha iseng aja ngisi lebaran penuh kesendirian..



Si penakut

Siang itu, di kelas yang sesak dengan debu bedak para wanita dengan berbagai merk, kelas yang tak lagi asing bagi gw, kelas yang penuh dengan perasaan yang menusuk hati, mengubur rasa ingin, dan menahan hasrat yang terpaksa membisu. Inilah gw, salah satu mahasiswa yang berada dalam kelas yang kebanyakan wanitanya ketimbang laki-lakinya. 36 banding 6, 42 orang dalam satu kelas, dengan 36 orang wanita yang diimbangi dengan 6 orang lelaki, secara matematis, setiap cowok bisa dapet 6 cewek. Namun, itu hanyalah ekspektasi. Siang itu, di kelas ini, gw hanya mampu menatap dan memegang hitungan perbandingan indah jumlah mahasiswa itu, tanpa mampu berkata lebih.


Ya. Meski seharusnya gw mampu mendapatkan minimal 6 orang di kelas ini, tapi rasanya itu tak akan mudah untuk diwujudkan. Karena, 1 pun gw sulit dapatkan... apalagi 6 gitu. Hemm.. lagipula sebagian dari mereka ada yang sudah memiliki kekasih, dan menjadi masalah yang kompleks ketika kita harus bersaing dengan teman yang lain untuk mendapatkan hati seseorang bila memang ia sedang jomblo. Huhuhuhu... karena cewek satu, rusak pertemanan gitu aja.

Siang itu, sambil memegang hasil perbandingan itu, gw terus memandangi dia, Ana, teman kelas yang cukup menarik, nyentrik dengan olesan lipstik nude yang sengaja dioles tipis, modis dengan kemeja tren mahasiswa sini, jeans yang tidak berlebihan, dan memakai sneakers buatan dalam negeri. Rambutnya yang diikat ekor kuda, dan poni yang dilempar ke arah kanan, terkadang pula dikepang layaknya seorang putri Yunani, ditambah dengan matanya yang indah layaknya mata dalam paras wajah wanita masyarakat pulau ini, dan senyuman tulusnya, dan tawa penuh kebanggaan tanpa bebannya, menunjukkan eksistensinya sebagai perempuan yang elegan, dan high class. namun dirinya tetap rendah hati, sering bertegur sapa dan memberikan salam. Ana pun rajin menabung. Dia mampu membeli handphone dengan hasil usahanya bekerja, menjadi penyiar magang di salah satu radio swasta di ibukota. karena menjadi penyiar, Ana sangatlah cerdas dalam bercakap, elastis dalam mengucap, dan faseh dalam berbicara. Semua teman di kelas dekat dengannya. Teman yang baik, dan perempuan yang ideal untuk dimiliki. Mengapa dapat gw katakan demikian? Usut punya usut.... dia single, dan ini kesempatan!

Kembali gw menaikkan kacamata gw yang bergoyang ke bawah akibat terlalu lama memandang Ana, gw merasa, gw jatuh cinta. Pertemuan yang menjadi sebab gw merasa dan punya rasa suka terhadap Ana. Karena sekelas, dan sering berada di mata kuliah yang selalu sama, tak pernah gw jemu memperhatikan Ana, dari semester 1. Kini, gw menginjak semester 3.. dan sudah hampir setahun, gw memperhatikannya. Kemudian, Adnan datang menghampiri gw, salah satu dari lelaki yang termarjinalkan jumlahnya di kelas.. “Sob, ngapain lu?” “Tuh.. Ana bro. cakep banget ya?” “Ah elu.. merhatiin Ana lu? Apa? Ana lu bilang cakep? Dia mah bidadari Sob!!!! Siapa sih yang gak suka sama dia??!” “Emang elu suka sama dia Bro?” “Suka. Tapi kan gw udah punya cewek. Cakepnya 11-12 lah sama doi. Yah, kaya Messi-Ronaldo, lah..” “Cewek lu.... cowok?” “Ah Bego luh! Yaudah kalo lu suka sama Ana, bilang aja sih! Kayanya dia juga suka tuh..” “Sama gue?” “sama Gua lah muahahahaahaha” “Yaelah bro, kok elu gak dukung gw?” “Santai sob, gw bercanda! Yaudah, kalo emang suka, sini gw kasih kiat-kiatnya!”
Adnan ngasih gw kiat-kiat untuk deket sama cewek, dia bilang bahwa saat kita mau deket sama cewek, pastikan..

Cewek itu gak punya pacar. Dalam hal ini, Ana.. gw gak pernah ngeliat dia pulang bareng sama cowok, dia selalu pulang sama temen-temen ceweknya, dan selalu naik transportasi kota, dan mau berdesak-desakan di dalamnya.. jadi, selalu gw pastikan, bahwa Ana adalah seorang wanita yang tidak punya pacar saat ini.

Cewek yang kita deketin haruslah welcome sama kita. Sama kayak halnya keset WC, welcome.. Adnan mengungkapkan bahwa tanda-tanda welcome seorang cewek akan terlihat saat kita mengajak dia berbicara.. apabila si cewek merespon dengan baik, dipastikan dia welcome sama kita... tapi, sebaliknya.. kalau kita ajak ia bicara, dianya muntah-muntah, lalu pergi ke rumah sakit.. sudah dipastikan.. dia diare.
Ana dalam hal ini, gw lihat baik-baik aja sama gw, gw sering ngobrol sama dia, sering satu kelompok presentasi juga sama dia, dan sering juga ketemuan di kelas. Kebetulan kita sekelas, sih..

Dan, untuk mendekati cewek itu, kita harus memastikan bahwa, cewek itu.. adalah cewek. Dalam hal Ana, gw belum bisa mastiin dia cewek apa bukan.. yah, gitu deh. Oke lupakan.

Adnan pun bilang, buat ngedeketin cewek, pastikan kita udah mampu buat ngelupain mantan kita sebelumnya... dan, dalam hal ini, gw masih di tengah-tengah...
Karena.. gw gagal dalam cerita cinta yang lalu.. kisah buruk yang tak indah untuk dibawakan ke dalam film romantis, dan tak layak dikatakan sebagai happy ending. Gw berantakan, gw tak mampu menghadapi akhir cerita cinta yang gw alami dahulu, dimana cerita yang sangat panjang, harus berhenti hanya karena satu sama lain tidak mampu mempertahankan, dan hawa keegoisan yang menaungi pertengkaran gw dan dia, mantanku saat ini. Gw berkata A, dia B, gw C, dia D, perdebatan tiada akhir. Sampai pada akhirnya kita sama sama bertemu di huruf Z. Akhir. Kita sepakat untuk menyudahi keadaan tak tentu saat itu. saat dimana sedang terjadi krisis kepercayaan, antara gw dengan dia. Kepercayaan yang muncul disaat akhir-akhir cerita gw dan dia hanyalah sebuah alienasi. Keterasingan. Kita hanya berpura-pura percaya diatas ketidakpercayaan yang memuncak saat itu.

Kita berpisah, dan gw pergi. Berusaha menemukan titik terang dalam gelap mata yang tertutupi oleh air mata. Dan hingga saat ini pun, gw belum mampu bergerak, melupakan dia. Meski.. gw pergi duluan.

............................. ♥ .............................
Untuk mendekati cewek, pastikan kita punya modal. Modal hati, modal material, modal intelektual, modal waktu, modal kesetiaan, dan modal lain, yang menunjang diri kita saat proses pendekatan berlangsung. Modal modal ini bersifat wajib dimiliki, Adnan mengujar. Karena, apabila salah satu dari modal itu tidak maksimal, akan terasa sulit melakukan pendekatan. Modal hati, misalnya.. kita harus dapat membuka diri kita buat mengetahui gimana perasaan dia ke kita dengan melakukan hal yang dilakukan dengan hati. Pun dengan modal lain, modal material pun penting.. apabila PDKT dilakukan, pastinya butuh uang untuk jalan, dan kuota untuk mengisi paket internet yang digunakan untuk membalas chatnya, dan modal itu haruslah benar-benar kita miliki, Adnan rasa....  modal lainnya kaya intelektual, waktu, dan kesetiaan pun penting dimiliki biar saat PDKT, kita mampu menunjukkan keseriusan kita terhadap cewek itu.

Dan dari percakapan itu, gw percaya Adnan adalah dewa asmara yang dikirimkan buat menyelesaikan masalah asmara yang berbelit dalam kehidupan gw  ini.....
Siang itu, Adnan memberikan cara - cara untuk dapat mendapatkan Ana. Namun, gw rasa sulit buat dilakuin. Apalagi oleh gw, mahasiswa dengan IP 3,1 menyukai wanita cantik, idaman, dengan IP 4. Gw cuma seorang mahasiswa kupu-kupu, kuliah pulang-kuliah pulang, penampilan semrawut, sisiran hanya fiktif belaka, dan berkaca menjadi wasting time bagi gw. Tak ada yang mampu dijadikan unggulan dalam diri gw untuk dipamerkan..
Namun, soal berbagai cara yang sudah dilontarkan oleh Adnan, gw rasa cukup meyakinkan buat dicoba, dengan memiliki berbagai modal yang mempuni itu. dan mulai merubah diri agar punya sesuatu untuk dipamerkan.
............................. ♥ .............................
Adnan, teman yang cukup baik dari 5 teman lain, telah meyakinkan untuk memberanikan diri, kini berlalu pergi, meninggalkan kembali gw di depan mata Ana, yang sedang berbicara tanpa kuketahui apa maknanya. Dalam diri gw, gw percaya.. kalo Ana bisa gw raih.. walau gw rasa, jalan di depan masih sangat buram.

Kesempatan pun terbuka saat gw sadar gw satu kelompok dengan Ana. Tugas kelompoknya mudah, hanya sekedar membuat makalah dari hasil bacaan dan diskusi yang telah ditentukan. Dan mengumpulkan makalah beserta powerpoint yang telah disiapkan, untuk ditampilkan di depan kelompok lain. Dari hal ini, gw bisa menunjukkan modal-modal gw sama Ana. Nice.

Saat diskusi kelompok pun mulai, gw yang melihat Ana sedang mengetik, bilang.. “Na, udah sini gw aja yg ketik, elu yang nyebutin apa apa aja yang penting!” “beneran? Ah ketikan elu kan lama..” “nggak kok! Tuh ketikan elu gayanya 11, gw mah 10 jari nih.. bisa lebih cepet kok!” “Ah, udah.. gw aja yg ngetik.. gw lagi buru-buru nih... mau pergi, gw gini juga biar gw bisa diitung ikut kerkel.. sorry nih yaa..” dan gw rasa, gw harus menunjukkan modal materil gw di depan dia. “yaudah, kalo gitu gw yg ngeprint makalahnya!” “yaudah, sana bilang sama Vivi, gw kan tugasnya di bagian buat powerpoint..” Ah sial, gagal lagi gw melakukan penunjukkan modal itu. gw akhirnya coba lagi.. “yaudah, sini deh gw temenin elu ngetik deeeh.. siapa tau elu butuh bantuan gueeee..” “yaelah, gw bisa sendiri hehehe.. elu mending baca baca aja deh, biar presentasi besok ngerti. Okey? Itu juga membantu kok..!” Ana bersabda demikian.

Dan, di siang itu gw kembali seperti rumput yang diam dan hanya mampu bergoyang bila ditiup angin. Terlalu lemah.

............................. ♥ .............................

Malam dari siang itu pun datang, dan besok adalah presentasinya. Cuma menjadi “Pahlawan” di presentasi kali inilah, jalan gw mampu menunjukkan gw yang ga pinter-pinter amat bisa nunjukkin kemampuan intelektual gw di depan Ana. Gw harus bisa!

Gw baca setiap detil bacaan yang disampaikan di materi nanti.. gw perhatikan setiap inti dari setiap paragraf yang disampaikan. Gw teliti setiaap spasi yang muncul mencuat ke permukaan. Gw harus bisa.. menunjukkan gw bisa .. ke Ana. Gw sadar, apa yang gw lakuin ini bisa dan mampu membuat Ana merasa gw adalah orang yang bisa menemani hari sibuknya. Gw harus berusaha, menunjukkan pada dia kalo gw, adalah.. seorang.. yang...

Mampu berubah dan bergerak karena cinta.

............................. ♥ .............................

Esoknya, presentasi pun mulai, kelompok gw yang maju pertama. Mereka semua pada gugup, termasuk gw dan Ana, semuanya tampak tegang dan gemetar.. takut penampilan mereka tidak sesuai dengan apa yang diekspektasikan oleh sang dosen. Mereka takut nilai mereka jelek, buruk, dan nggak lulus. Mungkin karena mereka apes, dapet kelompok bersama gw. Tapi... gw gak harus sepanik mereka, toh gw udah berusaha buat hari ini. Gw bilang aja ke semua anggota kelompok.. “temen-temen.. everythings will be alright.” Dan cahaya kepedean mereka mulai muncul, dan akhirnya kita maju ke depan.... dan presentasi kelompok gw, dimulai..
Gw yang bertugas sebagai pemateri memaparkan semua materi semaksimal mungkin. Setiap slide yang ditampilkan gw jelaskan dengan lugas dan sopan. Semua inci dari makalah gw telaah dengan bungah. Semua pertanyaan gw lalab habis, semua kritikan gw sanggah dengan gagah, dan semua tepuk tangan gw sambut dengan senyuman. Presentasi kelompok gw saat itu sangatlah sempurna. Dan dari sana, pertama kalinya gw melihat, Ana.. tersenyum.. melihat ke arah gw.

Pulangnya, Ana menghampiri gw dan bilang, “Makasih, lo keren banget!” dan... gw cuma bisa kaget dan diem... melihat dia pergi menjauh, membalikkan wajah indahnya yang pergi meninggalkan gw, yang masih terpatung dan dijauhi olehnya. Entah apa yg gw rasa, rasa sakit hati gw atas gagalnya cerita cinta gw seolah-olah lenyap dan tergantikan oleh cerita yang baru, bersama Ana. Oke! Gw harus deketin dia mulai sekarang!

............................. ♥ .............................
Gw udah bisa bergerak.. move on, meninggalkan masa lalu yang tergantikan oleh Ana. Gw udah yakin, Ana jomblo, dan dia cewek, juga udah welcome sama gw. Gw udah siapkan semua modal yang akan gw beri buat dia di masa PDKT ini. Dan inilah akhirnya, akhir untuk sebuah awal.. di mana gw akan mencoba menghubunginya. Okey.

Gw coba chat, “Hai :)” 


Dan dia bales. “Ada apa nih?” “Na.. gw... kepikiran elu na..” “Ah? Apaan sih lebay bgt”


Gw terdiam.

Gw bodoh. Kenapa awalnya harus kaya gini..! gw bodoh banget. awal pendekatan yang buruk.... Masalahnya, adalah.. kenapa gw harus bilang langsung kaya gitu? Ah. Sungguh bodoh. Dan gw pun gak nyangka bahwa jawaban yang pertama gw rasa sakitnya adalah bahwa gw yang mikirin dia, dibilang lebay. Emm, berlebihan. Tapi emang gitu kenyataannya.. gw selalu mikirin dia, sampai sampai dia gw jadiin moodbooster buat nyemangatin gw belajar, yah.. terlihat di presentasi itu.. gw belajar buat gw, dan buat dia.. buat dia bisa bangga sama gw. Tapi? Yap. Dia gak ngerti perasaan gw atau gw-nya aja yg terlalu aneh. tapi, mau gimana lagi.. gw udah buat ilang feeling Ana saat itu....

Akhirnya, gw langsung menciut.. dan jawab “sorry, gw becanda kok, sorry yaa ganggu..” “santai aja.. hehe”

dan chat itu usai segitu aja...

Pada dasarnya, gw bisa dan mampu ngedeketin dia. Tapi, gw jadi ngerasa berat buat ngelanjutin, atas semua yang udah gw rasain. Gw kembali sulit buat nyenengin hati. Gw yang udah takut sama modal gw buat kaya gini lagi. Sehingga.. setelah kejadian pengen deketin Ana, gw jadi sulit buat deketin cewek lain. Dengan saran Adnan yang menurut gw brilian pun gw gak mampu buat berjalan lagi, ngelanjutin perjuangan. Dari modal yg gw bilang bisa gw penuhi, berubah drastis menjadi pesimistis, dan selalu berpikiran kalo ngedeketin cewek itu ribet, modal ini itu, syarat ini itu, belum lagi masalah sikap ceweknya yang gak selalu gw ngertiin.

Dan, setelah kegagalan pendekatan Ana itu, gw kembali berdiam... tak ingin lagi bergerak mendekati Ana. Ana cukup tau kalo gw selalu merhatiin dia, kepikiran dia.. tapi gak perlu tau kalo gw cinta sama dia. Dan.. dari belakang dia, gw kembali memegang kertas perbandingan temen temen gw di kelas.. kembali hanya diam, dan perhatikan.

Dan selalu berpikir, kalo gw deketin cewek, pasti susah. Belum harus setianya, belum harus modalnya, belum kuota internetnya, belum tiket nontonnya, belum ngurusin waktunya, belum bener apa nggak cintanya buat kita. Macem-macem bgt pikiran gw.....

yang padahal.. seharusnya.. semua orang bisa buat berani ngelakuin tips tips dari Adnan ini, tapi nggak buat gw. kini gw sadar, gak semua bisa kita mudah dapatkan. mungkin saat ini gw gak bisa, tapi suatu saat nanti gw pasti bisa. sama kaya gw yang bisa berubah karena cinta gw ke Ana yang bisa buat gw mau lebih baik lagi. gw yakin, suatu saat gw akan bisa. tapi bukan sekarang... pendekatan wanita... memang.. sungguh merepotkan.


hmm..

Akhirnya, inilah julukan yang diberikan Adnan yang udah gw ceritain kisah ini..


Perkenalkan, gw. Si penakut. yang gak akan pernah mampu berubah untuk sementara waktu, dalam waktu yang lama. yang tak akan berani lagi mendekati, akan pergi berjalan sendirian dengan ketakutan, dan berpegangan dengan genggaman cinta tak tergapai oleh dia, Ana.. sang permata yang sengaja gw tinggalkan..

:)
............................. ♥ .............................


1 komentar: