Sabtu, 14 Januari 2017

Dilemanya Mahasiswa : Antara Derita dan Asa

Gw sekarang kuliah di UNJ, semester 3 menuju 4.
Gatau gimana bisa caranya, gw mau milih UNJ buat jadi tempat studi gw.
Gatau gimana bisa, gw mau milih kuliah, bukan kerja.
Gatau kenapa, gw selalu merasa dilema akan hal ini.

Hampir semua anak SMA pengen kuliah.

Dimulai dari tren SNMPTN[1] yang beredar di SMA gw yang selalu menjadi perbincangan anak anak kelas 12. Tren ini kaya udah membudaya, selalu mencuat dan menyerang anak anak kelas 12 utamanya setiap tahunnya, yang sangat gencar menyerang pola pikir mereka. Akibat tren itu, anak-anak di SMA gw selalu memperbincangkan SNMPTN, SNMPTN, SNMPTN muluu.. mereka akan milih dan membentuk perasaan kecocokan akan universitas tujuan mereka yang akan mereka pilih, yang pada intinya sih, tren ini adalah tren “pembentukan” rasa kecocokan atas universitas pilihan mereka.

Sabtu, 07 Januari 2017

MONOKROM

Cinta Masa SMA.

Selama SMA, gw sekolah selama 3 tahun. Kelas 10, kelas 11, dan kelas 12. Itu tuh setara sama kelas 1, 2, dan 3 SLTA. Selama SMA itu juga, 3 tahun gw punya cerita. Dan cerita itu beruntungnya sangat khusus”, dan gw anggap cuma gw yang punya cerita itu. Cerita apa itu? Cerita cinta gw. Cerita gw yang punya cinta, cinta di masa SMA, cinta penuh angan-angan” dan harapan-harapan utopis, janji-janji yang dianggap bisa aja ditepati, tapi gakpapa kalo gak terwujud juga”. Cinta SMA adalah cerita cinta transisi dan pembentukan diri kita dari alay menuju dewasa. Gw liat-liat, kalo kita punya cerita cinta di SMA, itu artinya.. kita waktu SMA itu sok-sok punya simpul romansa gitu, atau seperti perspektif mengenai asmara, yang bisa ngebuat kita seolah-olah jadi pakar cinta, ngasih kata kata mutiara, atau apapun ituu semua sebutan itu atau apapun sebutan lain itulah yang ngarahin diri kita kalo kita bisa jatuh cinta. Cinta masa SMA adalah pengalaman yang sangat berharga sih buat gw.